keindahan kota yogyakarta
Selasa, 12 Februari 2013
Minggu, 10 Februari 2013
Senin, 04 Februari 2013
enungkan Masa Lalu, Hadapi Masa Depan, JOGJA Memang Istimewa
Posted: 13 December 2010 in Uncategorized
0
” Terhanyut aku akan nostalgi saat kita sering luangkan waktu, nikmati bersama suasana Jogja … ” ( Kla Project – Yogyakarta ). Jogjakarta emang kota yang sangat istimewa bagi masing – masing dari kita warga Jogjakarta. Begitu lengkapnya kekayaan kota ini, dari mulai BUDAYA, KULINER, dan KERAMAHTAMAHANnya seakan enggan untuk pergi dari wilayah yang sudah 254 tahun ini. Tetaplah menjadi kota yang paling istimewa bagi kita, Yogyakarta …
Yogyakarta yang Istimewa
- May 7, 2011 5:51 am
- Situs
- no comments

Oscar Siagian
Sebelum berintegrasi, Yogyakarta sudah istimewa. Lalu ia menjadi ibu yang menyusui Indonesia yang baru lahir. Kini, Yogyakarta pun memiliki prestasi yang membanggakan serta terukur.
Siang itu, seperti biasa, Sunardi tampak gagah berdiri di selasar Keraton dengan surjan lurik berwarna hitam biru tua, serta blangkon bermondolan. Wajahnya menyiratkan kebanggaan serta sebersit senyum keramahan khas Yogyakarta. “Saya ini dulu tinggal di Tangerang, tetapi karena saya jatuh cinta dan merasa terpanggil, maka saya meninggalkan Tangerang dan mengabdi kepada Keraton Yogya ini,” ujarnya sambil tersenyum.
Sudah lebih dari 30 tahun ia menjadi abdi dalem di Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Bagi Sunardi, Yogyakarta, khususnya Keraton, adalah pusat seluruh hidupnya. Yogyakarta sungguh istimewa karena hanya di Keraton Yogyakarta ini ia merasa menemukan makna-makna filosofis kehidupan yang hingga kini masih tetap lestari. “Ada budaya-budaya leluhur yang tetap dipertahankan, serta bagi saya, Yogyakarta memiliki tradisi yang selalu selaras dengan alam sekitar,” imbuhnya. Sunardi tidak sendiri, Yogyakarta juga menjadi istimewa bagi jutaan manusia yang tinggal di dalamnya. Ada pendatang, ada juga yang lahir dan mengolah hidupnya di kota yang akhir-akhir ini menjadi sorotan menyusul pertikaian antarelite politik. Pertikaian itu membuat pembahasan rancangan undang-undang keistimewaan yang tak kunjung usai. Isu keistimewaan yang akhir-akhir ini memaksa Yogyakarta yang belum sembuh benar dari bencana Merapi kembali bergolak.
“Sesudah bencana Merapi mulai reda, Yogya terkena ‘bencana’ kembali, yang kali ini datangnya dari pusat, yaitu tentang keistimewaan,” ujar adik kandung Sri Sultan HB X, GBPH Joyohadikusumo, saat membuka prosesi Mubeng Benteng di Regol Keben, Selasa (7/12/2010). Ungkapan adik Sultan itu cerminan suara warga yang bergejolak hatinya oleh sulutan sepatah kalimat “Monarki versus Demokrasi”.
Bagi mereka, kalimat orang nomor satu di negara ini adalah seperti sebuah cubitan yang menyakitkan sekaligus menggelisahkan. Kalimat ini seperti mengingatkan kembali akan tidak pernah tuntasnya pembahasan tentang undang-undang soal keistimewaan. Hal ini pun melahirkan opsi “memilih” atau “ditetapkan”. Padahal selama ini, Yogyakarta sudah tenteram dengan fakta bahwa negerinya adalah provinsi istimewa yang berpusat di Keraton dan dengan keistimewaanya itu berarti secara otomatis Sultan adalah gubernur dan Paku Alam adalah wakilnya.
Jumat, 01 Februari 2013

2. Malioboro


4. Raminten




- Lingkungan Alun alun utarasampai siti Hinggil utara
- Keben atau kemandungan utara
- Sri Manganti
- Pusat Kraton
- Kemagangan
- Kemandungan Kidul
- Alun alun selatan sampai siti hinggil selatan
Sedangkan secara tata ruang keraton di susun dengan pola kosentrik yakni :
- Lapisan luar, disini terdapat Alun alun utara dan selatan dengan masing masing antributnya. Alun alun utara dengan Masjid Agung, Pekapalan, Pagelaran dan pasar yang membentuk catur gatara tunggal. Alun – alun Selatan dengan Kandang Gajah kepatihan sebagai prasaranan birokrasi dan Benteng sebagai prasarana militer
- Lapisan kedua, Siti Hinggil merupakan halaman dengan pelataran yang ditinggikan. Ini juga terdapat di sisi utara dan selatan. Siti Hinggil utara ada bangsal witana dan bangsal manguntur tangkil tempat untuk mengadakan upacara kenegaraan, sedangkan siti hinggil selatan digunakan untuk melihat latihan keprajuritan. Bagian terakhir pada lapisan kedua ini adalah supit urang/pamengkang yaitu jalan yang melingkari Siti Hinggil.
- Lapisan ketiga berupa Pelataran Kemandhungan utara dan selatan. Ini merupakan ruang transisi menuju pusat. Pada pelataran kemandungan utara terdapat bangsal pancaniti sebagai tempat sultan melakukan pengadilan khusus perkara yang ditangani raja. Selain itu sebagai ruang tunggu abdi dalem untuk menghadap raja.
- Lapisan ke empat terdiri dari Pelataran Sri Manganti dengan bangsal Sri manganti sebagai ruang tunggu menghadap raja, dibagian ini juga terdapat bangsal trajumas di utara pelataran kemagangan dan bangsal kemagangan disisi selatannya.
- Lapisan akhir adalah merupakan pusatnya yakni terdapat pelataran kedhaton yang terdiri dari Tratag, Pendhopo, pringgitan dalem.
Sebagai penghubung antar pelataran dibatasi dengan benteng dan gerbang sehingga terdapat 9 gerbang pada 9 pelataran dan nama gerbang tersebut adalah Gerbang Pangurakan, Gerbang Brajanala, Gerbang Srimanganti, Gerbang Danapratapa, Gerbang Kemagangan, Gerbang Gadung Mlathi, Gerbang Kamandhungan, Gerbang Gadhing, dan Gerbang Tarub Agung.


10. Kampung Wijilan

Pemerintah Kota Kembalikan Kilau Tugu Yogyakarta
Hit: 3163

Keberadaann Tugu Yogyakarta memang selama ini menjadi salah satu ikon dimana banyak wisatawan menyempatkan diri untuk berfoto bersama. Di lain pihak kondisi Tugu pada waktu lalu tampak kurang indah karena beberapa hal. Oleh karena iitu setelah berkonsultasi dengan banyak tokoh budaya dan pihak Kraton Yogyakarta, Pemerintah Kota Yogyakarta saat ini tengah mengerjakan restorasi untuk mengembalikan kilau Tugu. Salah satunya dengan mengembalikan penggunaan Prodo sebagai pelapis warna keemasan pada ornamen Tugu. Disamping itu akan dipasang ornamen batu kali pada area seputaran Tugu seperti aslinya pada masa dulu sebelum ornamen tersebut ditutup dengan aspal jalan.
Semoga dengan proses restorasi ini dapat memberikan kemilau keindahan Tugu Yogyakarta kembali pada keemasaannya.
Rencana Perjalanan Solo, Yogyakarta dan Dieng
Pertengahan bulan April mendatang saya berencana untuk hunting foto ke Solo, Yogyakarta dan Dieng. Berikut ada banyak informasi yang saya dapatkan dari rekan-rekan di indobackpackers:

Solo
“Transportasi di kota Solo dan Yogya dimudahkan karena adanya TransSolo / TransYogya.”
“Kalo dari solo ke jogja, naik bus bumel solo-jogja aja, turunnya di pasar prambanan. Tarif Rp. 8000,-. Dari pasar prambanan tsb, tinggal nyebrang jalan menuju ke Candi Prambanan, ga jauh kok.”
Setelah dari Candi Prambanan bisa balik lagi ke shelter busway lalu naik ke arah Malioboro dan Museum Ulen Sentanu dll, tarifnya Rp. 2500.
Kalo sedang berada di Malioboro, Jangan lupa cicipi gudeg di daerah wijilan ya dekat keraton. Di jamin lidah bergoyang… *Dari Malioboro -▸ Wijilan, naik becak atau Andong aja, sekitar Rp. 10.000-Rp. 15.000,-
Jangan lupa juga mampir di tamansari, untuk menikmati tempat pemandian darah biru, zaman dahulu. Tempatnya cukup bagus, untuk hunting foto.
Jangan lupa juga mampir di tamansari, untuk menikmati tempat pemandian darah biru, zaman dahulu. Tempatnya cukup bagus, untuk hunting foto.
Postingan dibawah ini saya Quote dari Om Joko Tirto Indobackpackers (Thanks a lot)
Mau coba bantu sedikit untuk Solo. Di bawah kepemimpinan walikota Joko Widodo,
kota Solo melakukan pembenahan signifikan untuk transportasi kota dan ruang
publik. Kebetulan saya baru ke sana sekitar 2 bulan yg lalu. Bisa banget
keliling kota dengan itinerary pasar klewer-kraton-kuliner dengan jalan
kaki/angkutan umum di solo.
kota Solo melakukan pembenahan signifikan untuk transportasi kota dan ruang
publik. Kebetulan saya baru ke sana sekitar 2 bulan yg lalu. Bisa banget
keliling kota dengan itinerary pasar klewer-kraton-kuliner dengan jalan
kaki/angkutan umum di solo.
Di ruas jalan protokol Slamet Riyadi, skarang ada jalur pedestrian yg cukup
lebar, nyaman, dan rindang. Disini kita bisa jalan kaki mulai dari Gapuro Kleco
sampai ujung jalan (perempatan dekat Kraton Kasunanan), kurang lebih 5-6 km. Jl.
Slamet riyadi merupakan urat nadi nya kota Solo, kalau jalan kaki di pedestrian
ini kita akan melewati beberapa objek seperti Taman Sriwedari (klo malam ada
pentas wayang orang) dan stasiun kereta purwosari. Di jln ini juga bertebaran
aneka mall dan hotel serta kantor2. Di ujung jalan ini, di sebelah kanan ada
Kraton Kasunanan dan Pasar Klewer. Di dekat gerbang Kraton kita bisa naek Becak
yg dengan tarif 10-15 ribu perak akan siap nganter keliling kompleks kraton dan
skitarnya sekaligus jd guide seharian.
lebar, nyaman, dan rindang. Disini kita bisa jalan kaki mulai dari Gapuro Kleco
sampai ujung jalan (perempatan dekat Kraton Kasunanan), kurang lebih 5-6 km. Jl.
Slamet riyadi merupakan urat nadi nya kota Solo, kalau jalan kaki di pedestrian
ini kita akan melewati beberapa objek seperti Taman Sriwedari (klo malam ada
pentas wayang orang) dan stasiun kereta purwosari. Di jln ini juga bertebaran
aneka mall dan hotel serta kantor2. Di ujung jalan ini, di sebelah kanan ada
Kraton Kasunanan dan Pasar Klewer. Di dekat gerbang Kraton kita bisa naek Becak
yg dengan tarif 10-15 ribu perak akan siap nganter keliling kompleks kraton dan
skitarnya sekaligus jd guide seharian.
Klo dari perempatan itu kita belok kiri, lurus sekitar 200 meter di sebalah
kanan ada Pasar Gedhe (note: Wajib hukumnya pagi2 makan Es Dawet Telasih Ibu
Dermi di dalam Pasar gedhe, enakk banget:p ).
kanan ada Pasar Gedhe (note: Wajib hukumnya pagi2 makan Es Dawet Telasih Ibu
Dermi di dalam Pasar gedhe, enakk banget:p ).
Gak jauh dari Kraton Kasunanan, highly recommended mampir ke Kampung BAtik
Kauman. Ini kayak suatu kompleks labirin (gang-gang kecil) di mana di dalamnya
ada workshop2 pembuatan batik plus toko2 batik. Biasanya klo ambil becak di
depan gerbang kraton kasunanan, “paket”nya termasuk keliling kampung batik
kauman ini. Ada juga Kampung Batik Laweyan, tapi kemaren sy gak sempet ke sana
jd ga bisa cerita.
Kauman. Ini kayak suatu kompleks labirin (gang-gang kecil) di mana di dalamnya
ada workshop2 pembuatan batik plus toko2 batik. Biasanya klo ambil becak di
depan gerbang kraton kasunanan, “paket”nya termasuk keliling kampung batik
kauman ini. Ada juga Kampung Batik Laweyan, tapi kemaren sy gak sempet ke sana
jd ga bisa cerita.
Di tengah2 jalan slamet riyadi, ada perempatan jalan diponegoro. Itu klo setiap
malam minggu, jalan diponegoro ditutup dan dijadikan Pasar Malam tempat jualan
kerajinan dll. Ngarsopuro night market judulnya. Jadi ruang publik juga. Pas
saya ke sana, ada beberapa komunitas anak2 muda yg lagi beraktivitas. Komunitas
musik, komunitas breakdance, dll.
malam minggu, jalan diponegoro ditutup dan dijadikan Pasar Malam tempat jualan
kerajinan dll. Ngarsopuro night market judulnya. Jadi ruang publik juga. Pas
saya ke sana, ada beberapa komunitas anak2 muda yg lagi beraktivitas. Komunitas
musik, komunitas breakdance, dll.
Klo mau makan malem2, deket perempatan kraton Kasunanan tadi ada pusat wisata
kuliner namanya Galabo. Suasananya enak buat nongkrong, suka ada akustikannya
juga. Semua makanan khas Solo bisa dicari di sini.
kuliner namanya Galabo. Suasananya enak buat nongkrong, suka ada akustikannya
juga. Semua makanan khas Solo bisa dicari di sini.
Agak jauh dikit ke utara, deket GOR Manahan, ada taman yang bagus, taman
Balekambang namanya. Ini kayaknya taman kota paling bagus di Indonesia deh. Ada
tempat pementasannya juga (ketoprak dll), tapi harus tanya dulu jadwalnya kali
yach. Tapi klo ke sini harus pake bis sih, ga bisa jalan kaki, karena lumayan
jauh.
Balekambang namanya. Ini kayaknya taman kota paling bagus di Indonesia deh. Ada
tempat pementasannya juga (ketoprak dll), tapi harus tanya dulu jadwalnya kali
yach. Tapi klo ke sini harus pake bis sih, ga bisa jalan kaki, karena lumayan
jauh.
Untuk keliling kota di Solo, selain becak, juga skrg ada bis Trans Solo yg cukup
nyaman dan pasti jadwalnya.
nyaman dan pasti jadwalnya.
Oya, klo Sabtu-Minggu, bisa dicoba naek Steam Loco Jaladara, ini semacam kereta
wisata yg melintasi kota yang bahan bakarnya dari kayu bakar peninggalan jaman
belanda. Tapi biaya operasionalnya mahal jadi baru bisa berangkat klo minimum
kuota penumpangnya terpenuhi (kecuali klo mau carter sendiri ya). Googling aja
no telp nya.
wisata yg melintasi kota yang bahan bakarnya dari kayu bakar peninggalan jaman
belanda. Tapi biaya operasionalnya mahal jadi baru bisa berangkat klo minimum
kuota penumpangnya terpenuhi (kecuali klo mau carter sendiri ya). Googling aja
no telp nya.
Untuk penginapan, saya kemaren nginep di Rumah Turi ( www.rumahturi.com ).Ini
hotel butik kecil yg eco friendly. Di tengah hotel dibangun sistem resapan air
dan tanaman2 yg berfungsi merekayasa iklim mikro di kompleks hotel agar terjaga
dalam kisaran suhu tertentu yg nyaman. Hotel ini juga hemat energi dan
menggunakan sistem air daur ulang. Di atas hotel ada rumah kaca tempat kebun
sayur2an. bagus deh hotelnya.
hotel butik kecil yg eco friendly. Di tengah hotel dibangun sistem resapan air
dan tanaman2 yg berfungsi merekayasa iklim mikro di kompleks hotel agar terjaga
dalam kisaran suhu tertentu yg nyaman. Hotel ini juga hemat energi dan
menggunakan sistem air daur ulang. Di atas hotel ada rumah kaca tempat kebun
sayur2an. bagus deh hotelnya.
Ada lagi hotel unik yg keren di Solo, www.roemahkoe.com , tapi kayaknya lebih
mahal (saya juga blm pernah nginep di sana)
mahal (saya juga blm pernah nginep di sana)
Setiap hari Minggu, ada Car Free Day di Jl. Slamet Riyadi sampe jam 12 siang.

Yogyakarta
Postingan berikut saya Quote dari Mba Titi Indobackpackers (Thanks a lot)
Mau kasih info sedikit nih,
Kalau dari Jogja-Dieng, sebenarnya bisa naik travel RAHAYU Jogja-Wonosobo.
Tapi kalau kamu mau ngeteng naik bis umum juga bisa, dr terminal Jombor naik
bis yg ke Magelang, nanti turun di terminal Magelang baru sambung lagi bis
ke Wonosobo. Dari terminal Wonosobo nggak ada angkutan langsung ke dieng, jd
kamu naik angkot dulu ke tempat mangkalnya mikrobus jurusan wonosobo-dieng.
nanti turun di pertigaan hotel bu Jono. Di situ banyak
penginapan-penginapan.
Untuk penginapannya setahu saya nggak bisa dibooking, jd kamu langsung
datang aja atau coba telepon dulu :
Penginapan Ibu Jono 085227389949
Untuk keliling Dieng nya biasanya pakai jasa ojek, sampai di penginapan coba
ngobrol sama pemiliknya, biasanya dia mau bantu.
Saran aja, kalau memang jadi, sebaiknya dari Jogja pagi-pagi, jd siang sudah
sampai di Dieng. Hindari musim hujan supaya bisa lihat sunrise di puncak si
Kunir.
Cukup aman kok kalau kamu mau jalan sendiri ke Dieng, semoga membantu ya
Tapi kalau kamu mau ngeteng naik bis umum juga bisa, dr terminal Jombor naik
bis yg ke Magelang, nanti turun di terminal Magelang baru sambung lagi bis
ke Wonosobo. Dari terminal Wonosobo nggak ada angkutan langsung ke dieng, jd
kamu naik angkot dulu ke tempat mangkalnya mikrobus jurusan wonosobo-dieng.
nanti turun di pertigaan hotel bu Jono. Di situ banyak
penginapan-penginapan.
Untuk penginapannya setahu saya nggak bisa dibooking, jd kamu langsung
datang aja atau coba telepon dulu :
Penginapan Ibu Jono 085227389949
Untuk keliling Dieng nya biasanya pakai jasa ojek, sampai di penginapan coba
ngobrol sama pemiliknya, biasanya dia mau bantu.
Saran aja, kalau memang jadi, sebaiknya dari Jogja pagi-pagi, jd siang sudah
sampai di Dieng. Hindari musim hujan supaya bisa lihat sunrise di puncak si
Kunir.
Cukup aman kok kalau kamu mau jalan sendiri ke Dieng, semoga membantu ya

Langganan:
Postingan (Atom)